INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada kuartal ketiga 2013, defisit transaksi neraca berjalan atau Curreant Account (CA) mencapai 3,4%.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan indikatornya pada Agustus lalu neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$132,4 juta. Ekspor mencapai US$13,16 miliar dan impor mencapai US$13,03 miliar.
"Defisit CA pada kuwartal 3 itu perkiraan kita akan turun jauh di bawah kuartal 2 yang sebesar 4,4%. Untuk kuartal 3 akan turun menjadi 3,4% dari Produk Domestik Bruto," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur di kantornya, Selasa (8/10/2013).
Menurut Perry, hingga akhir tahun sulit untuk menghindari defisit neraca perdagangan. Meskipun mengalami surplus pada Agustus lalu, namun kemungkinan defisit secara kumulatif akan tetap terjadi.
"Kenapa masih defisit karena defisit perdagangan kemarin masih tinggi year on year, karena impor migas. Tapi Agustus sudah ada surplus," ucap Perry.
Perry mengatakan prediksi turunnya rasio current account karena telah efektifnya kebijakan pemerintah dan BI. "Ini salah satu indikator kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah terlihat sudah ada indikator penurunan pada defisit CA," tuturnya.
Selain itu, Perry menilai secara keseluruhan balance of payment akan positif. Hal itu terlihat dari kinerja pasar yang stabil sejak Agustus dan September.
